Dalam industri manufaktur serta pabrik dengan interior dari besi atau logam, dry ice cleaning dan sand blasting adalah dua alat yang sering sering digunakan untuk membersihkan interior manufaktur. Sebab, tidak cukup jika hanya menggunakan pembersih biasa.
Dry ice cleaning dan sand blasting merupakan alat pembersih bertekanan tinggi yang dapat membersihkan kerak di logam atau noda lainnya yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan sabun atau alat pengikis manual. Kedua alat tersebut memiliki kelebihan serta kekurangannya tersendiri.
Dry ice cleaning adalah teknik pembersihan yang menggunakan karbon dioksida (CO₂) yang telah dipadatkan sebagai media pembersihan. Proses ini dilakukan dengan menempelkan butiran dry ice ke dalam aliran udara bertekanan tinggi, yang kemudian menempel kontaminan dari permukaan yang ingin dicuci.
Dry ice akan berubah menjadi gas normal secara langsung saat menyentuh permukaan, tanpa mencair. Metode ini digunakan dalam industri-industri seperti pembangkit listrik, mining, kilang minyak, printing, dan pemrosesan makanan, disebabkan kinerja efektif, aman, dan tidak meninggalkan limbah sekunder.
Proses pembersihan tersebut terbilang cukup unik karena menggunakan material dry ice. Berdasarkan supplier dry ice Jakarta yang terpercaya, dry ice sendiri biasanya digunakan untuk pendingin alternatif tanpa harus menggunakan mesin pendingin. Sehingga umumnya dry ice digunakan untuk penyimpanan makanan-minuman.
Tapi dalam proses pembersihan, dry ice digunakan karena ketika mendapat tekanan tinggi ia akan berubah menjadi gas normal, yang ketika di semburkan ke material yang hendak dibersihkan, maka dry ice mampu menghilangkan kontaminan atau kotorannya.
Lantas bagaimana dengan proses pembersihan sand blasting? Proses pembersihan sand blasting tidaklah berbeda dengan dry ice cleaning/blasting. Hanya materialnya saja yang berbeda. Sand blasting menggunakan berbagai jenis material abrasif seperti:pasir, baja grit, alumina, atau bahkan kerikil kecil.
Review Dry Ice Cleaning Dan Sand Blasting, Mana Yang Paling Efektif?
Kedua proses pembersihan ini mulai digunakan di Indonesia. Keduanya dianggap lebih efektif untuk membersihkan interior pabrik daripada menggunakan proses kimia. Meski demikian penggunaannya memang sepopuler di negara maju.
Tak ayal jika banyak masyarakat yang kurang familiar dengan istilah dry ice blasting atau sand blasting. Untuk kata dry ice sendiri agaknya sudah banyak yang tahu, walau mafhumnya seputar sebagai media pendingin saja.
Lantas, antara dry ice cleaning/blasting dengan sand blasting sebagai alat pembersih interior manufaktur, bagaimana kelebihan serta kekurangannya? Di bawah ini akan memaparkan ulasannya dari beberapa aspek dan pembersihan mana yang lebih direkomendasikan.
1. Aman Bagi Permukaan Interior (Dry Ice Cleaning)
Dry ice cleaning tidak merusak permukaan seperti teknik bertekanan tinggi lainnya, sehingga cocok untuk membersihkan permukaan interior dengan material berbahan sensitif. Berbeda dengan dry ice, sand blast dapat merusak permukaan jika dilakukan pada permukaan yang sensitif atau jika tidak dilakukan dengan benar.
Sand blasting memang lebih cocok untuk permukaan yang kasar sebab dapat meningkatkan profil permukaan, atau cat baru pada permukaan dapat melekat dengan lebih baik akibat tekanan dari sand blasting. Itulah kenapa penggunaan sand blasting lebih sering ditemui pada bengkel kendaraan berat sebab biasa digunakan pula dalam proses coating.
2. Efektivitas (Sand Blasting)
Selain aman, dry ice juga dapat membersihkan permukaan dengan cepat dan efektif bahkan pada sela-sela interior atau mesin yang sulit dijangkau. Namun, dry ice cleaning tidak disarankan untuk membersihkan permukaan yang sangat kotor atau berminyak.
Sehingga dari aspek efektivitas, sand blasting lebih direkomendasikan untuk membersihkan interior pada industri atau alat berat bahkan pada permukaan yang kasar dan sulit dijangkau.
3. Aman Dan Ramah Lingkungan (Dry Ice)
Dry ice tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dan tidak meninggalkan limbah sekunder, sehingga aman dan ramah lingkungan. Untuk itu pembersih dry ice cukup disarankan untuk membersihkan material: batu alam, logam, dan beton.
Sedangkan proses pembersihan bertekanan tinggi dari sand blasting dianggap berbahaya bagi kesehatan.Sand blasting menghasilkan debu yang dapat berbahaya bagi kesehatan orang sekitar dan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.
4. Tidak Ada Residu (Dry Ice)
Selain aman karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, dry ice cleaning juga tidak meninggalkan residu sehingga tidak perlu membersihkan residu setelah proses pembersihan.
Sand blasting sendiri meninggalkan residu seperti pasir atau media abrasif lainnya ketika digunakan, sehingga perlu membersihkan residu setelah proses pembersihan. Ini juga menjadi salah satu kekurangan sand blasting dan penggunaan dry ice lebih direkomendasikan.
5. Lebih Ekonomis (Sand Blasting)
Meski dry ice memiliki kelebihan daripada sand blast, dalam biaya pengoperasiannya, atau biaya alat pembersihnya, dry ice cleaning lebih tinggi dibandingkan dengan teknik pembersihan lainnya.
Alat pembersih dry ice memerlukan tabung gas CO2 dan dry ice yang tidak murah harganya. Dalam proses pembersihannya, kedua bahan tersebut adalah yang paling penting sehingga Anda perlu melakukan stok untuk keduanya
Nah itulah review seputar pembersih dry ice dan sand blast yang umum digunakan untuk interior manufaktur. Kesimpulannya, dry ice lebih direkomendasikan sebagai alat pembersih bertekanan tinggi. Tapi apakah dry ice bisa digunakan seperti alat rumah tangga pembersih lainnya?
Tentu saja Anda dapat menggunakan pembersih dry ice untuk keperluan pembersih properti Anda. Namun tetap perlu diperhatikan bahwa alat pembersih bertekanan tinggi hanya cocok digunakan pada material berbahan solid seperti logam atau batu alam.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Silahkan kunjungi website kami untuk informasi menarik lainnya.