Masjid Sheikh Zayed Solo merupakan salah satu destinasi wisata religi yang sedang ramai dikunjungi oleh para pelancong di Kota Solo, Jawa Tengah. Masjid yang baru diresmikan pada tanggal 14 November 2022 lalu ini merupakan hadiah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Bin Zayed Al Nahyan untuk Indonesia.
Masjid yang terletak di Jalan Ahmad Yani No.128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta ini merupakan simbol dari persahabatan dua negara yaitu Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Hebatnya lagi, seluruh pembiayaan pembangun masjid ini ditanggung oleh Putra Mahkota Uni Emirat Arab.
Kemegahan bangunan masjid dengan luas sekitar 8000 meter persegi ini menjadi replica dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi. Masjid yang satu ini dibangun dua lantai yang dilengkapi dengan satu kubah dan empat menara. Masjid ini juga memiliki sekitar 82 kubah dengan batu pualam yang cantik sebagai penghiasnya.
Dengan total luas yang mencapai ribuan meter persegi, keseluruhan masjid ini mampu menampung sekitar 10.000 jamaah. Sedangkan bangunan intinya saja mampu menampung sekitar 4000an jamaah.. Karena hal tersebutlah Masjid Sheikh Zayed didapuk menjadi salah satu masjid terbesar di Jawa Tengah.
5 Keistimewaan Masjid Sheikh Zayed Solo
Jamaah Masjid Sheikh Zayed bukan hanya masyarakat Solo saja, namun banyak juga masyarakat luar kota dan luar provinsi Jawa Tengah yang datang berkunjung. Selain penampakan bangunannya yang menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung, lalu apa lagi ya keistimewaan dari Masjid Sheikh Zayed ini? mari kita ulas bersama
1. Akulturasi pada Ornamen Budaya Indonesia dan Timur Tengah
Meski sebagin besar bangunaan dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque bernuansa Timur Tengah. Namun pada kenyataannya desain masjid yang satu ini juga dipadukan dengan nuansa local pada beberapa ornament nya.
Ornament – ornament local sangat jelas terlihat dalam beberapa bagian, seperti pada pelataran yang berada di serambi masjid yang memiliki ukiran motif batik kawung. Dan motif batik yang membalut lantai pada ruangan utama masjid.
Material yang digunakan pada masjid inipun tidak sembarangan, masjid ini tidak menggunakan batu alam untuk lantai, melainkan mendatangkan marmer langsung dari Italia.
2. Lokasi yang Unik dan Strategis
Masjid yang berlokasi di kelurahan Gilingan ini, ternyata berdiri diatas tanah bekas depo pertamina yang sudah bisa dialih fungsikan. Lokasi Masjid Sheikh Zayed ini sangat strategis dan mudah di jangkau. Jadi, bagi para pengunjung yang datang dari luar kota tidak perlu khawatir karena berbagai transportasi umum sudah tersedia.
Jarak Masjid Sheikh Zayed dari Terminal Tirtonadi hanya sekitar 1,1 kilometer dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 5 menit saja. Selain itu, Masjid ini juga dekat dengan Stasiun Solo Balapan, jaraknya hanya 1,3 kilometer saja. Dengan jarak tempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan umum.
Namun mengingat di Solo tidak mungkin hanya mengunjungi Masjid ini, tapi juga tempat-tempat lain untuk di ziarahi seperti makam Habib Ali Al Habsy, tentu sangat disarankan kepada Anda untuk mengunjungi Solo menggunakan travel antar kota. Selain lebih fleksibel, juga lebih nyaman.
3. Ramah bagi Disabilitas, Ibu Menyusui dan Lansia
Pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo bukan hanya megah namun dirancang menjadi masjid yang memiliki ruang inklusi. Di Dalam masjid terdapat beberapa fasilitas yang memudahkan bagi pengunjung yang memiliki disabilitas juga para lansia dan ibu menyusui.
Salah satu dari beberapa fasilitas yaitu adanya lift yang menghubungkan kamar mandi menuju tempat shalat. Lift tersebut memiliki tombol yang rendah dan dilengkapi dengan huruf braille yang akan memudahkan para lansia, tuna Netra dan pengguna kursi roda.
Selain itu, Masjid Sheikh Zayed memiliki desain toilet umum yang dilengkapi dengan ruangan khusus bagi ibu menyusui atau nursing room. Dan pada tempat wudhu juga disediakan tempat duduk khusus untuk pengunjung yang memiliki kebutuhan khusus.
4. Ribuan Takjil Selama Ramadhan
Memasuki bulan suci Ramadhan, Masjid Sheikh Zayed Solo akan menyediakan takjil untuk berbuka dengan jumlah yang sangat fantastis, yaitu sekitar 6000 porsi. Pengelola masjid pun menyediakan sekitar 2.300 tenda agar jamaah merasa nyaman ketika menikmati hidangan berbuka.
Pengelola masjid menuturkan bahwa menu yang disajikan di olah oleh jasa catering dan beberapa di antaranya adalah menu khas Timur Tengah. Selain itu, kurma sebagai hidangan khas berbuka pun didatangkan langsung dari Arab.
5. Menghidupkan Ramadhan dengan Berbagai Agenda
Bukan Hanya menyajikan ribuan porsi hidangan untuk berbuka saja, namun Masjid Sheikh Zayed Solo juga mengadakan berbagai agenda selama Bulan Ramadhan. Karena masjid ini diharapkan dapat menjadi salah satu tempat berkembangnya dunia keislaman di Solo Raya.
Kegiatan – kegiatan tersebut meliputi Kajian Ba’da Subuh yang dimulai dari malam 1 Ramadhan, kajian sebelum Shalat Dzuhur yang dimulai pukul 10.30 hingga menjelang adzan.sema’an Al Qur’an jamaah putri setiap ba’da Shalat Dzuhur, kajian menjelang berbuka dan Shalat Tarawih berjamaah.
Selain itu ada event special seperti Mazamir Competition pada tanggal 25 Maret – 28 Maret 2023, Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan bersama Prof. Rr. H. Abdul Mustaqim, M. Ag. Ada pula Haul Sheikh Zayed pada malam 19 Ramadhan. Dan tentu saja akan diadakan malam takbiran juga Shalat Idul Fitri berjamaah.
Dengan berbagai keistimewaan dari lokasi, budaya, kegiatan, hingga ornament – ornament nya yang unik, Masjid Sheikh Zayed tentu saja akan menjadi salah satu tempat yang akan dikunjungi di Solo. Nah, masih banyak lagi ulasan tentang kota Solo dan sekitarnya, kunjungi dan nikmati informasi-informasinya di interiorsoloraya.com.